Kamis, 05 Mei 2011

Lacan dan Epistemologi Feminis

Feminisme dan psikoanalisis merupakan hubungan yang kompleks dan saling mempengaruhi.

Beberapa pemikir feminisme menuduh teori psikoanlisis tentang palosentrisme dan naturalisasi penindasan perempuan, sementara para feminis lainnya telah telah menggunakan kedua teori psikoanalisis tersebut untuk memperkuat substansi pembahasan mereka mengenai formasi subjek feminin.

Keberagaman penggunaan teori psikoanalisis Jacques Lacan melalui konteks dan periode yang berbeda telah menjadi contoh yang bagus dalam hal merubah sebuah pola hubungan.

Kristen Campbell menyajikan pembacaan ulang atas psikoanalisis Lacanian. Ia membangun sebuah teori original tentang hubungan sosial yang berbasis pada feminisme gelombang ketiga. Fokus utamanya adalah menjelaskan bagaimana feminisme dapat mengubah pandangan kita dalam memahami diri sendiri dan orang lain, dan menunjukkan bagaimana epistemologi feminis yang dikomunikasikan oleh teori Jacques Lacan mampu berguna dalam melihat fenomena tersebut.

Buku: Jacques Lacan and Feminist Epistemology = tentang sosiologi, filsafat, dan cultural studies. terdiri dari lima bagian, yang kaya akan bibliografi. Campbell memulai penjelasannya dengan sebuah eksplorasi dan sebuah definisi dalam ruang lingkup epistimologi, serta melacak sejumlah posisi teoretis yang muncul, meskipun yang muncul adalah hibriditas dan keberagaman.

*****